pernikahan,antara kenikmatan dan keuntungan

pernikahan merupakan salah satu sunnah rasulallah,dimana tujuan pernikahan adalah memperbanyak keturunan,melampiaskan hawa nafsu laki laki terhadap perempuan dan juga menjauhi dari perbuatan maksiat dan zina. banyak manusia yang menganggap bahwa setiap pasangan yang ingin menikah harus memiliki persiapan yang matang dan khususnya laki laki haruslah mapan secara ekonomi dan pemikiran.

pada kenyataannya,pernikahan itu sendiri tidaklah menunggu mapan,melainkan cukup. apabila seorang laki laki sudah cukup dalam hal ekonomi dan mampu menafkahi pasangannya,maka laki laki tersebut sudah bisa menikahi pasangannya. meskipun begitu,masih banyak orang tua yang menginginkan anaknya untuk mapan dan kaya untuk bisa menikah dan juga orang tua dari pihak perempuan mencari laki laki yang sudah mapan atau kaya dikarenakan alasan agar masa depan anaknya terjamin sehingga banyak laki laki yang bekerja terlalu keras untuk memperkaya diri namun sayangnya hal ini menjadi kesalahan tersendiri karena ketika laki laki tersebut sudah menjadi kaya,maka selera pasangan pun akan berubah seiring perubahan pemikiran laki laki tersebut.

seperti pada judul awal,pernikahan adalah mengenai kenikmatan dan keuntungan. mungkin banyak orang akan berkata mengenai makna dari keuntungan dan kenikmatan . kata " kenikmatan " ditujukan kepada laki laki dimana dengan melakukan pernikahan,maka laki laki bisa melampiaskan hawa nafsunya tanpa harus mendapat dosa,sedangkan kata " keuntungan " ditujukan kepada wanita dimana dengan pernikahan,wanita mendapatkan nafkah atau rezeki tambahan selain dari gaji yang di dapat selama bekerja.

Komentar